Jakarta - 12 Mahasiswa Prasetiya Mulya Business School (PMBS) membuat sebuah permainan bergenre strategis dengan mengelaborasi konsep permainan halma dan catur. Permainan tersebut dinamakan Conquest.
Inti dari permainan Conquest itu adalah merebut atau menjajah daerah kekuasaan lawan. Menurut Stefani (19), konseptor Conquest, aturan mainnya tidak sulit. “Meskipun konsep permainannya mirip catur, ada sedikit perbedaan. Apabila raja sudah termakan oleh lawan bukan berarti permainan sudah selesai. Permainan akan selesai dari siapa yang berhasil menjajah daerah lawan yang paling banyak,” kata mahasiswa semester 4 jurusan Bisnis PMBS yang menjadi CEO Life n Play, perusahaan yang memproduksi Conquest, saat meluncurkan produk itu di Gandaria City, Mal Taman Anggrek, Mal Kelapa Gading pada awal April ini.
Layaknya catur dengan jumlah pemain dua orang, setiap pemain juga memegang sejumlah pion untuk dijalankan. Dari sepuluh pion yang tersedia di papan, ada lima pion utama, yakni : King, Archer, Priest, Knight, dan Crushader. Lima pion berikutnya tergolong sebagai serdadu pembantu. Setiap pion ini memiliki jumlah langkah yang berbeda tetapi memiliki tujuan utama yang sama, yaitu menduduki daerah kekuasaan lawan.
Dengan aturan main yang sederhana, permainan ini cocok dimainkan oleh siapapun, termasuk anak-anak. Keunggulan lainnya, permainan ini sangat user-friendly bagi anak-anak. Packaging dan pion permainan didesain dan dibuat dari acrylic yang cukup kokoh sehingga sangat cocok untuk dimainkan oleh anak-anak.
Stephani menjamin, papan dan pion tersebut tahan benturan dari tangan anak-anak yang mungkin kerap kali ceroboh dan usil. Selain itu, papan permainan juga terbuat dari kayu press atau kayu sisa olahan. “Hal itu dilakukan untuk mendukung kampanye anti-penebangan liar,” katanya.
Sisi Edukasi
Stephani berharap permainan ini bisa menjadi pemuas dahaga di tengah banyaknya video games dan online games yang menonjolkan nilai-nilai yang kurang mendidik pola pikir anak-anak. Perempuan yang dahulu jadi penggemar berat game online ini optimis permainan yang menonjolkan sisi interaktif dan hiburan ini mampu bersaing dengan permainan yang ada dan sudah beredar di kalangan anak-anak.
Permainan ini punya banyak keunggulan dibanding permainan strategi yang dimainkan di gadget, yakni mampu memberikan banyak nilai edukasi kepada pemainnya. Menurut Stephani, Conquest mampu melatih pemainnya mengambil keputusan yang cepat dan tepat, belajar memprediksi peluang, berfikir jangka panjang, melatih daya ingat dengan mengetahui strategi lawan, melatih daya konsentrasi, fokus pada tujuan, dan menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan.
“Pola pikir anak baik kemampuan otak kiri dan otak kanan juga akan terlatih dengan baik karena permainan ini akan mengajarkan kepada pemainnya untuk memperhitungkan peluang dan pengambilan keputusan, “ ujar perempuan yang bercita-cita jadi pebisnis handal ini.
Sisi edukasi ini menjadi perhatian saat merumuskan ide permainan ini bersama kelompok timnya. Belajar dari mata kuliah Business Creation dan pengalaman memainkan game online, konseptor permainan ini tak melupakan nilai sosial. Stephani menambahkan, permainan ini didesain agar para pemain dapat meningkatkan tingkat sosialisasi di antara mereka.“Soalnya, pemain akan berhadapan face to face sehingga mudah terjalin sosialisasi.
Permainan ini juga ingin memberikan edukasi tentang penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan yang membantu mengurangi dampak global warming,” katanya. Life n Play membandrol permainan ini seharga Rp. 460.000,00 ini. Ke depannya, Life n Play akan lebih banyak membuat kompetisi dan bekerjasama dengan pengelola ruang-ruang publik agar semakin banyak orang bisa merasakan permainan strategi ini.
“Kami ingin semua orang bisa menikmati sensasi permainan ini,” ujar Stephani seraya membeberkan rahasia bahwa semua anggota tim Life n Play adalah gameholic.
